Jumat, 28 Mei 2010

BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BS-E) : ICT SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN

Proses pembelajaran telah mengalami pergeseran paradigma seperti terlihat pada Tabel 1 dimana guru tidak lagi menjadi pusat pembelajaran (karena dianggap sebagai sumber ilmu pengetahuan), melainkan guru hanya menjadi fasilitator bagi siswa-siswanya yang masing-masing memiliki cara belajar yang berbeda. Guru juga harus dapat memberikan contoh dalam konteks kehidupan yang sebenarnya (tidak hanya artifisial) sehingga dapat ditarik garis hubungan antara teori dan praktek. Di sisi lain siswa dituntut untuk menjadi pemikir yang kritis dibandingkan hanya melakukan penilaian pasif (atau menghafal) terhadap fenomena pengetahuan yang ditemukannya. Dengan demikian, sistem pembelajaran harus mampu menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki kedewasaan akademik (academic maturity), yaitu kemampuan untuk belajar secara mandiri dengan memanfaatkan sumber-sumber belajar inkonvensional.
Selain perubahan paradigma proses pembelajaran, saat ini perubahan juga terjadi pada institusi pembelajaran seperti terlihat pada Tabel 2. Paradigma baru proses pembelajaran tidak akan dapat diimplementasikan apabila institusi pendidikan formal yang menaunginya terus bertahan pada cara konvensional tanpa mau membuka diri terhadap inovasi-inovasi baru. Semboyan “belajar untuk mendapatkan pekerjaan” harus diganti dengan “belajar untuk meningkatkan kualitas hidup”, yang mengandung arti bahwa proses pembelajaran merupakan aktivitas yang tak berkesudahan (life-long learning). Setiap institusi yang percaya pada hal ini akan membuka jendela inovasi sebesar-besarnya untuk melakukan hal-hal semacam: bekerjasama dengan institusi lain dalam proses pembelajaran, menyusun kurikulum yang bersifat lintas bidang, dan lain sebagainya.

Tabel 2. Perubahan Paradigma Institusi Pembelajaran

Guna mendukung perubahan paradigma tersebut, dibutuhkan dukungan ICT, sebagai sarana pembelajaran, dengan pertimbangan-pertimbangan berikut ini :
1) Kualitas sumber daya manusia sangat ditentukan oleh sistem pendidikan sehingga sistem pendidikan perlu terus-menerus ditingkatkan mutunya.
2) Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah penduduk, jumlah sekolah, jumlah guru, dan jumlah siswa yang banyak. Kelancaran komunikasi, dan penyebaran informasi yang cepat dan akurat dapat dijembatani dengan ICT.
3) ICT dapat menjadi sarana pembelajaran yang mendukung paradigma pembelajaran tanpa batas ruang, tanpa batas waktu, dan tanpa batas usia, menuju masyarakat berbasis pengetahuan.
4) Pemanfaatan ICT dalam pembelajaran di Indonesia dapat meningkatkan efisiensi sumber daya manusia (termasuk guru) dan efisiensi sumber-sumber belajar serta dapat mengurangi kesenjangan dan fragmentasi sosial.
Pemanfaatan ICT dalam pendidikan terkait dengan pergesaran paradigma pendidikan adalah ICT digunakaan sebagai sumber pembelajaran. ICT sebagai sumber pembelajaran suatu inovasi proses pembelajaran dimana proses pembelajaran menjadi lebih bervariasi, tidak terbatasi oleh ruang, tidak terbatasi oleh waktu, dan tidak dibatasi oleh usia. Salah satu bentuk nyata ICT sebagai sumber pembelajaran adalah e-book online atau Buku Sekolah Elektronik (BS-E).
Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar dan tersebar tersebar lebih dari 6.000 pulau. Letak geografis tersebut menghambat dan membatasi akses terhadap buku pelajaran. Disamping itu buku pelajaran semakin mahal dan semakin sulit dijangkau. Mengingat buku pelajaran mempunyi peran penting dan strategis dalam peningkatan mutu pendidikan, maka diperlukan tindakan nyata guna mengatasi permasalahan tersebut yakni e-book online atau Buku Sekolah Elektronik (BS-E). Selain mengatasi permasalahan tersebut BS-E dapat mengurangi pelanggaran hak cipta karena Pemerintah telah membeli hak cipta tersebut.

Referensi :
Grand Design Pengembangan ICT untuk Pembelajaran di Sekolah, 2008, Pusat Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Pustekkom), Departemen Pendidikan Nasional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar